About

check

Senin, 08 September 2008


Agent Orange
1 Februari 2004 15:01:38

[Diambil dari buku "Dusta Industri Pangan - Penelusuran Jejak Monsanto" oleh Isabelle Delforge (REaD Book, Yogyakarta, Juni 2003). Bagian Pertama, Bab I, halaman 45 - 50]

MONSANTO: PERUSAHAAN KEMATIAN
KASUS AGENT ORANGE
Oleh: Raoul Marc Jennar

Teknologi kematian bukan hal baru di perusahaan Monsanto. Bersama enam perusahaan Amerika lainnya, Monsanto telah menghasilkan satu senjata kimia yang paling mengerikan: Agent orange.

Segalanya Berantakan
Lien, Hong, dan Nga, tiga orang Vietnam yang tidak pernah mengucapkan nama mereka. Tidak punya apa-apa selain saudara-saudara mereka, Hung dan Manh. Kelimanya lahir antara tahun 1971 dan 1985. Kelimanya menderita bisu-tuli bawaan sejak lahir dan mengalami keterbelakangan mental. Long, ibu mereka, dan But, ayah mereka adalah orang-orang yang ikut perang. Si ibu mematikan ranjau. Si ayah merupakan anggota satuan tetap. Keduanya terkena herbisida yang ditebar pesawat tempur Amerika.

Di RS Tu Du di Ho Chi Minh City, sejak 1988, 30% bayi yang baru lahir menderita cacat tubuh: tangan atau kaki berhenti tumbuh, langit-langit mulut tidak tertutup, spina bifida (cacat bawaan pada punggung), dan enfants trisomiques. Tahun 1988, 17 tahun setelah penghentian dijatuhkannya defolian, bahan-bahan beracun terus ditemukan pada buah-buahan dan sayuran yang ditanam di tanah yang penuh dengan dioksin yang diproduksi oleh Monsanto. Generasi kedua yang lahir setelah perang merupakan korban senjata kimia yang dipakai oleh Amerika. "Bukan bayi yang dilahirkan, tapi monster" kata dokter Le Diem Huong setelah membantu kelahiran seorang anak laki-laki yang organ kelaminnya berada pada wajahnya.

Kapten Tom Nesbitt menjadi pilot salah satu helikopter Bell Huey dari pasukan penyerang 114 di Vinh Long, di delta Mekong. Pada awal tahun 1971 ia berangkat untuk misi menebarkan defolian di atas hutan U Minh. Setiap kali lewat, pada saat ia setengah berbelok, ratusan tetes masuk ke dalam pesawatnya. Nesbitt seperti juga sesama serdadu lain tidak menggunakan pelindung khusus. Dua puluh tahun kemudian, ia menderita gangguan psikologis dan fisik. Dokternya sangat tidak menganjurkannya untuk memiliki anak, karena anak-anak itu nantinya bisa menderita cacat berat. Banyak prajurit terekspos seperti Nesbitt, dan menderita lebih banyak lagi. Banyak yang meninggal sejak perang berakhir.

Agent Orange
Selama perang dunia II, ketika kekuatan Amerika dengan susah payah mengalahkan tentara Jepang, sebuah gagasan diajukan untuk membuat Jepang kelaparan dengan menghancurkan panen beras menggunakan kekuatan herbisida. Sebuah penelitian didanai oleh pemerintah. Penelitian-penelitian itu menghasilkan kombinasi dua herbisida: 2,4-D dan 2,4,5-T. Kombinasi itu dalam sejarah perang Vietnam mendapat julukan Agent orange. Pada saat herbisida kedua dibuat, yang merupakan 48,75% dalam komposisi defolian itu, sebuah produk turunan muncul yaitu TCDD, atau lebih dikenal dengan nama "dioksin". Menurut pembuatnya, "ketidakmurnian" itu tidak bisa dihilangkan. Semakin banyak herbisida 2,4,5-T ditingkatkan dalam komposisi defolian, maka semakin tinggi tingkat dioksinnya.

Agent orange diuji di sebuah pulau karang di Pasifik. Daya rusaknya sedemikian hebat, sehingga Presiden Roosevelt memutuskan untuk menghentikannya dan melarang militer Amerika menggunakannya. Presiden-presiden selanjutnya berbeda pandangannya. Presiden Eisenhower pada tahun 1959 mengizinkan dimulainya teknologi dirgantara yang memungkinkan penyebaran defolian.

Pada awal tahun 1960-an, Monsanto dan enam perusahaan Amerika lainnya (Dow Chemicals, Diamond Shamrock Corporation, Hercules Inc, Uniroyal Inc, T-H Agricultural & Nutrition Company, dan Thomson Chemical Corporation) memproduksi herbisida yang mengandung TCDD. Sementara penelitian kedokteran menemukan tiga sifat yang tak diragukan: mengakibatkan kanker, mengakibatkan cacat bawaan lahir pada janin, dan merupakan asal modifikasi genetika.

Senjata Kimia dalam Perang Indo Cina Kedua
Tanggal 30 November 1961, Presiden John F. Kennedy memberikan lampu hijau sebuah aksi udara untuk merusak hutan Vietnam. Beberapa bulan kemudian, ia menandatangani perintah memakai cara yang sama untuk merusak hasil pertanian. Operasi "Ranch Hand" diluncurkan. Tanggal 12 Januari 1962, Hercules C-123 bermotor dua mendarat untuk misi pertama perang kimia yang terbesar yang terjadi dalam sejarah manusia.

Untuk pertama kali, penghancuran lingkungan menjadi sasaran perang. Harus dilakukan pencegahan supaya hutan dan rimba tidak menyamarkan musuh, tempat-tempat persembunyian mereka, dan tempat mereka berpindah. Harus menghancurkan hasil panen yang memberi makan para penduduk yang sukar diawasi, dan mendesak para petani meninggalkan desa mereka yang disusupi gerilyawan.

Selama sepuluh tahun, pesawat Amerika telah menebarkan 72 juta liter herbisida yang berarti 41.635.000 liter Agent orange di hamparan seluas hampir dua juta hektar hutan dan sawah, di tiga negara yang terkena, yang berarti 34% telah disirami lebih dari satu kali dan, sedikitnya, 12% sudah dilakukan tiga kali. Wilayah yang menjadi sasaran terbentang seluas 16.000 km jalur Ho Chi Minh ke Laos dan ke Kamboja, di atas wilayah yang membentang di delta Mekong sampai ke jazirah Camau, di Vietnam Selatan, di atas wilayah yang berbatasan dengan Kamboja dan Laos, di atas wilayah yang khusus diberi nama Rung Sat, yang mengendalikan semua sungai yang menuju ke Saigon, dan di atas wilayah bebas militer di Selatan paralel ke 17, perbatasan antara dua Vietnam.

Korban-korban Agent Orange
Mustahil mendapatkan angka yang tepat mengenai berapa korban yang jatuh akibat penggunaan senjata kimia berupa Agent orange di Vietnam. Puluhan ribu petani telah teracuni herbisida, termasuk juga ribuan prajurit Vietnam maupun Amerika. Di Vietnam, tingkat konsentrasi dioksin yang dideteksi pada orang dewasa, dan juga pada anak-anak yang lahir sesudah perang meningkat secara tidak normal di wilayah-wilayah tempat Agent orange pernah ditebarkan.

Ketika di bagian lain Asia Tenggara frekuensi choriocarcinome (sejenis kanker rahim) mencapai 1-2 per seribu orang, di Vietnam Selatan angka itu adalah 6 per 100. Sesudah perang, ribuan prajurit Amerika, Australia, Kora, dan Selandia Baru yang pernah bertugas di Vietnam masih menjadi korban penyakit kulit, tumor, berbagai bentuk penyakit Hodgkins, kanker paru-paru, kanker pangkal tenggorokan, kanker tenggorokan, dan kanker prostat. Tingkat anak-anak yang cacat fisik atau mental, yang lahir dari seorang ayah yang bertugas di Vietnam, meningkat secara tidak normal. Kematian tiba-tiba pada bayi-bayi para prajurit yang teracuni Agent orange empat kali lebih sering dibandingkan anak-anak lain. Tingkat kematian prematur jauh lebih tinggi pada veteran perang Vietnam yang terkena defolian dibanding para pejuang lain sebelumnya. Tak ada satu alasanpun untuk berpikir bahwa ciri-ciri yang dengan mudah diungkap di negara-negara kaya tidak ditemukan di negara Indocina korban Agent orange.

Perkiraan kerusakan ekologi dan pertanian sebagai akibat penebaran herbisida (harus ditambahkan kerusakan yang diakibatkan oleh pemboman, khususnya napalm - bahan kimia untuk membuat bensin kental):
- 43% wilayah pertanian diracun;
- 60% tanaman hevea dihancurkan;
- 44% hutan dihancurkan;
- 36% hutan bakau dihancurkan dan diperlukan lebih dari 100 tahun untuk memperbaikinya;
- 30 tahun setelah perang, 6.250 km2 di bagian selatan Vietnam, tetap tidak bisa ditanami;
- di Kamboja, 150.000 hektar hutan dan perkebunan hevea dihancurkan;
- di Laos, 160.000 hektar hutan dihancurkan;
- pencemaran air dan tanah yang luar biasa. Pada tahun 1995, sebuah sungai di bagian tengah Vietnam mengandung tingkat dioksin satu milyar kali lebih tinggi dibanding sebuah sungai di Kanada di wilayah industri. Pencemaran tanah mengakibatkan penyebaran racun pada keseluruhan rantai makanan selama puluhan tahun.

Selama tahun enam puluhan itu, 75.700 liter Agent orange juga disebar di luar wilayah bebas militer yang membatasi dua Korea.

Salah Satu Kejahatan Brutal Terhadap Kemanusiaan
Selama perang dunia I, tiga puluhan bahan kimia pernah digunakan, merupakan gas yang digunakan tentara Jerman pada April 1915 di daerah Ypres (Belgia). Risiko yang diakibatkan senjata semacam itu terhadap prajurit di dua kamp dan kepada penduduk sipil telah mendesak masyarakat internasional untuk mengadopsi apa yang kemudian disebut "Protokol Jenewa 1925".

Protokol ini melarang pemakaian bahan-bahan padat, cair, atau gas yang dapat menimbulkan efek racun kepada tanaman, hewan, dan manusia. Protokol itu juga melarang pemakaian semua bahan yang efeknya tidak diketahui sebagai senjata perang. Herbisida yang dipakai untuk tujuan militer masuk dalam kategori senjata kimia.

Protokol tahun 1925 itu membentuk hukum internasional yang memiliki kekuatan menyangkut senjata kimia ketika campur tangan Amerika dimulai di Vietnam. Dengan mengijinkan pemakaian Agent orange untuk menghancurkan hutan dan sawah, Presiden AS telah melanggar protokolitu dengan sengaja. Agent orange seperti semua defolian lain yang mengandung TCDD telah mengakibatkan cacat fisik dan/atau mental pada bayi-bayi yang baru lahir, dan pada orang dewasa menyebakan disfungsi fisik dan/atau mental yang dapat membawa kematian. Agent orange adalah senjata kimia yang luar biasa berbahaya.

Untuk menghasilkan herbisida yang mengandung dioksin tinggi dan untuk menyebarkannya secara luas sebagai senjata kimia, tujuh perusahaan Amerika - salah satunya Monsanto - dan pemerintah AS sama-sama bertanggung jawab atas salah satu kejahatan terbesar pada kemanusiaan. Kejahatan yang sampai saat ini masih menimbulkan pengaruh. Kejahatan yang belum mendapat hukuman.

0 komentar:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons