About

check

Jumat, 16 Januari 2009

Peran Israel dalam Konflik Afrika

Pasca perang Eitiopia (dengan dukungan Amerika) ke Somalia Desember 2006, media-media Israel bersorak-sorai terhadap kemenangan Eitiopia. Mereka bangga dengan peran Israel yang menggusur pemerintahan Islam Somalia. Bahkan mereka menyebarkan isu bahwa merekalah memberikan penyelundupan informasi kepada PBB soal perang terhadap pemerintah Islam yakni dengan Hizbullah Libanon. Perang Israel terhadap Libanon terakhir bertujuan untuk memobilisasi opini Barat terhadap Somalia berdasarkan harian politik Kuwait edisi 19 Januari 2007.

Media Israel kembali melakukan propaganda bahwa Somalia adalah tanah suci Yahudi yang mereka sebut "negeri Bonat" dan keturunan Yahudi disana Musa Aswad, Hazqabil, Habquq dulu hidup di Somalia.
Legenda palsu buatan Israel terbaru menyatakan, ada 50.000 Yahudi Somalia hidup di Israel. Mereka diusir dari Somalia karena banyak faktor di antaranya karena perang internal di awal tahun 90 an dan mereka merupakan unsur penting dalam ekonomi Israel.
Gerakan Zionis sejak berdiri sudah memiliki ciri khas menciptakan manipulasi dan kebohogan untuk kepentingan politik. Mereka mengumbarnya di media massa internasional yang menguasai logika publik yang bodoh dan simpati kepada Yahudi. Namun Zionis juga berusaha memaksanya dengan kekuatan materi. Zionis yakin bahwa hegemoni Amerika terhadap Somalia akan meluruskan jalan mewujudkan cita-cita ekspansi Yahudi.
Radio Suara Israel dalam sebuah reportasenya menegaskan, sebagian Yahudi Somalia bekerjasama dengan Yahudi Falasha melalukan penggalangan dana selama perang terakhir untuk membantu pasukan Etiopia dalam memerangi Somalia. Bahkan militer Israel yang berasal dari keturunan Falasha ikut dalam perang menghancurkan pemerintahan-pemerintahan Islam.
Israel sejak berdirinya menilai Etiopia sebagai sekutu strategis karena merupakan pintu gerbang belakang yang menjaga negara zionis dari lautan merah. Ini berlangsung sejak era imprialisme Helasilasi yang bangga karena asal usulnya dari Yahudi dan neneknya moyangnya adalah Ratu Saba'. Hari ini Israel menilai Etiopia yang merupakan sekutu Amerika sebagai kekuatan regional yang kuat dan menguasai di tanduk Afrika.
Berkat bantuannya dalam memprofokasi gerakan disintegrasi di selatan Sudan dan menggoyang stabilitas di Darfur dan hubungannya yang kuat dengan Uganda dan Kenya, Israel mampu memegang kendali Mesir dan Sudan dengan menguasai sumber Nil dalam menyalurkannya di kawasan Afrika dan Arab. Koalisi ini adalah pondasi kuat. Apalagi Israel ingin menguasai dunia Arab dan Timteng. Di samping itu, penguasaan Etiopia atas Somalia memberikan kesempatan kepada Israel untuk mengendalikan Laut Merah, Laut Arab dan Teluk Arab. Di tambah lagi pencurian Etiopia terhadap sumber-sumber kekayaan minyak dan laut Somalia.
Etiopia selalu menjadi poin penting dalam poltik luar negeri Israel dengan wujud kerjasama keduanya dalam politik terhadap Somalia. Karenanya, Israel setuju dengan invasi Etiopia terhadap Somalia awal 90an sehingga negara ini terpecah-pecah menjadi wilayah yang dikuasai oleh Etiopia. Bukan rahasia lagi karena pemimpin perang suku mendapatkan dukungan dana dan militer dari Israel. Senjata Israel mengucur kepada mereka melalui Etiopia. Sehingga Somalia terpecah belah dan identitas keislamannya pudar.
Muncul pertanyaan; kenapa setelah Amerika meralat politiknya terhadap Somalia setelah kemenangan pemerintah Islam di Maqdisyu dan masuk dalam dialog dengan mediasi Liga Arab di Khorthum dan Uni Eropa yang isi hasil dialog adalah ; pengakuan satu sama lain, menyatukan pasukan keamanan dua negara dan menciptakan sistem pemerintahan lokal bersatu??
Kenapa setelah dunia internasional menjadi mediator dan AS mendukung tercipta stabilitas keamanan di Tanduk Afrika, AS menantang dunia internasional dengan memberikan hak Veto di DK PBB jika negara-negara tetangga Somalia dalam aksi militer di negara itu.
Seperti diketahui, politik AS di Timteng bukan sekedar dengan pertimbangan Amerika sediri namun juga kepentingan Israel. Bahkan kepentingan yang terakhir ini lebih tinggi dari yang pertama ini semua berkat kekuasaan Lobi Yahudi dan kemampuannya mengeluarkan keputusan.
Hayem Wezmen yang merupakan ketua zionis Israel dan biro Yahudi serta kepala negara Israel menyatakan, dirinya mampu menembus Inggris, Amerika Serikat dan PM-PM mereka sehingga mengeluarkan keputusan yang memihak kepada kepentingan Israel. (bn-bysr)

Muhammad Syaref Mahmod
Al-Quds Arabi London

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons